this is our journey..

Daisypath Anniversary tickers
keluarga dzikrulloh. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 12 Desember 2010

tentang siapa saja yang merasa pahlawan


saya sering terhenyak menyakisakan betapa sulitnya saudara-saudara kita yang hidup di garis kemiskinan. jangan tanya masalah pangan, sandang, dan papan pada mereka, sungguh menyedihkan.


yaa Alloh, 

alhamdulillaah..
saya masih bisa merasakan makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terkadang saya suka malas untuk hanya sekedar menyuap sayuran ke mulut saya, sedangkan mereka? jangankan 4 sehat 5 sempurna, bisa makan sehari sekalipun itu sudah syukur.

alhamdulillaah..
untuk pakaian yang baik, yang insyaAlloh dapat menutupi aurat saya.
sedangkan di luar sana, saudara kita berpakaian compang camping karena tak ada uang untuk pakaian baru. yang lebih menyedihkan lagi, mereka yang berduit, tak segan-segan bercompang-camping ria dengan alasan fashion yang lagi happening.

alhamdulillaah..
untuk suami dan keluarga yang utuh dan penuh cinta.
sungguh, mereka adalah semangat bagi saya. semangat ketika tubuh ingin sekali gemetar menghadapi dunia fana. semangat ketika yang lain mulai meredup pasrah. saya semangat demi kerja-kerja dunia yang insyaAlloh melahirkan pahala sebagai deposit akhirat. amiin

alhamdulillaah..
untuk rumah nyaman serta lingkungan kondusif untuk kita bermu'amalah, sedangkan mereka bergelut dengan kehidupan jalanan di bawah fly over megah buatan si kaya.


saya sadar bahwa betapapun yang mereka lakukan adalah mencari nafkah untuk keluarga yang mereka cintai. betapapun caranya, mereka hanya inginkan satu: membahagiakan keluarga.

kamu. suami. ayah. atau siapapun di sekeliling kita, mereka 'mati-matian' demi mencari sebarokah rizqi dari tanganNya. 
seperti cerita yang dikisahkan oleh suami saya. sepulang dari mesjid, suami saya bertemu dengan salah satu jama'ah solat maghrib di mesjid tersebut.
di tengah kesibukannya menjajakan dagangannya dengan sepeda motor, ia menyempatkan diri untuk menghadap Rabb nya. bapak ini adalah penjual roti keliling. tumpukan roti-roti tawar di atas sepeda motornya begitu rapih dan penuh, mengisyaratkan bahwa belum banyak pembeli yang membelinya.
kasian si bapak, lelah, pasti ia rasa. 
akhirnya ia bercerita dengan suami saya akan anaknya yang sekarang sedang bersekolah di pesantren di daerah Jawa. bisakah kalian bayangkan teman, bagaimana pengeluaran rumah tangga si ayah ketika anaknya bersekolah di pesantren, terlebih pekerjaannya hanya sebagai penjual roti keliling.
bukan bermaksud merendahkan profesi si ayah, tapi apalah untung yang didapat  dengan berjualan roti?
  
astaghfirulloh. sulitnya kah kita bersyukur hanya dengan mengucap 'alhamdulillah' yang terkadang lisan ini pun lupa untuk berucap kata tersebut?
bagaimanapun, posisi saya dan teman2 lebih baik dari mereka.

tapi rasanya, terkadang kita masih merasa kurang kurang dan kurang.
kita yang betul2 merasa kurang ataukah kita yang lupa bersyukur padaNya hingga rasanya lupa untuk 'menghargai' pemberian sang pencipta?

banyak kejadian yang sebetulnya dengan mudah saya dan teman2 dapat memetik hikmahnya, tapi sesulit itukah mata, telinga,  dan hati ini 'menyadari' akan kebaikan Sang Maha Pemurah?

astaghfirulloh, astaghfirulloh, ampuni kami yang kadang lupa mensyukuri nikmatMu, Rabb..

bisakah dibayangkan akan sulitnya mencari nafkah bagi para suami dan ayah kita? mereka pulang malam2 dari tempat kerja, dengan kemacetan luar biasa, dengan keletihan yang amat sangat, pun rasa lapar yang ditunda demi mengurangi makan di luar yang dapat memboroskan pengeluaran rumah, atau bahkan ditambah segala permasalahan di kantor, tuntutan keluarga..

semoga kita adalah istri soliha yang selalu menyemangati suami dalam mencari nafkah, bukan menuntut menuntut dan menuntut.
sebaik-baik sifat istri adalah yang qana'ah terhadap pemberian suami. mari berbangga teman, dengan semangat yang kita berikan pada suami, semangat penuh kasih yang kita tujukan teruntuk lelaki terkasih, semoga ia bersemangat selalu dalam mencari rizqi yang halal, yang barokah, yang diterima dari tangan-tangan ikhlas.

hanya yang halal, suamiku..
semoga Alloh berikan umur yang bermanfaat, jasad dan ruhiyah yang sehat, perlindungan dunia akhirat untukmu. habibi dzikrulloh, i do love you much coz Alloh ta'ala.  

ini tentang siapa saja yang merasa pahlawan.
bagiku, ayah dan suamiku adalah pahlawan sepanjang zaman :D

 

Minggu, 12 Desember 2010

tentang siapa saja yang merasa pahlawan

saya sering terhenyak menyakisakan betapa sulitnya saudara-saudara kita yang hidup di garis kemiskinan. jangan tanya masalah pangan, sandang, dan papan pada mereka, sungguh menyedihkan.


yaa Alloh, 

alhamdulillaah..
saya masih bisa merasakan makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terkadang saya suka malas untuk hanya sekedar menyuap sayuran ke mulut saya, sedangkan mereka? jangankan 4 sehat 5 sempurna, bisa makan sehari sekalipun itu sudah syukur.

alhamdulillaah..
untuk pakaian yang baik, yang insyaAlloh dapat menutupi aurat saya.
sedangkan di luar sana, saudara kita berpakaian compang camping karena tak ada uang untuk pakaian baru. yang lebih menyedihkan lagi, mereka yang berduit, tak segan-segan bercompang-camping ria dengan alasan fashion yang lagi happening.

alhamdulillaah..
untuk suami dan keluarga yang utuh dan penuh cinta.
sungguh, mereka adalah semangat bagi saya. semangat ketika tubuh ingin sekali gemetar menghadapi dunia fana. semangat ketika yang lain mulai meredup pasrah. saya semangat demi kerja-kerja dunia yang insyaAlloh melahirkan pahala sebagai deposit akhirat. amiin

alhamdulillaah..
untuk rumah nyaman serta lingkungan kondusif untuk kita bermu'amalah, sedangkan mereka bergelut dengan kehidupan jalanan di bawah fly over megah buatan si kaya.


saya sadar bahwa betapapun yang mereka lakukan adalah mencari nafkah untuk keluarga yang mereka cintai. betapapun caranya, mereka hanya inginkan satu: membahagiakan keluarga.

kamu. suami. ayah. atau siapapun di sekeliling kita, mereka 'mati-matian' demi mencari sebarokah rizqi dari tanganNya. 
seperti cerita yang dikisahkan oleh suami saya. sepulang dari mesjid, suami saya bertemu dengan salah satu jama'ah solat maghrib di mesjid tersebut.
di tengah kesibukannya menjajakan dagangannya dengan sepeda motor, ia menyempatkan diri untuk menghadap Rabb nya. bapak ini adalah penjual roti keliling. tumpukan roti-roti tawar di atas sepeda motornya begitu rapih dan penuh, mengisyaratkan bahwa belum banyak pembeli yang membelinya.
kasian si bapak, lelah, pasti ia rasa. 
akhirnya ia bercerita dengan suami saya akan anaknya yang sekarang sedang bersekolah di pesantren di daerah Jawa. bisakah kalian bayangkan teman, bagaimana pengeluaran rumah tangga si ayah ketika anaknya bersekolah di pesantren, terlebih pekerjaannya hanya sebagai penjual roti keliling.
bukan bermaksud merendahkan profesi si ayah, tapi apalah untung yang didapat  dengan berjualan roti?
  
astaghfirulloh. sulitnya kah kita bersyukur hanya dengan mengucap 'alhamdulillah' yang terkadang lisan ini pun lupa untuk berucap kata tersebut?
bagaimanapun, posisi saya dan teman2 lebih baik dari mereka.

tapi rasanya, terkadang kita masih merasa kurang kurang dan kurang.
kita yang betul2 merasa kurang ataukah kita yang lupa bersyukur padaNya hingga rasanya lupa untuk 'menghargai' pemberian sang pencipta?

banyak kejadian yang sebetulnya dengan mudah saya dan teman2 dapat memetik hikmahnya, tapi sesulit itukah mata, telinga,  dan hati ini 'menyadari' akan kebaikan Sang Maha Pemurah?

astaghfirulloh, astaghfirulloh, ampuni kami yang kadang lupa mensyukuri nikmatMu, Rabb..

bisakah dibayangkan akan sulitnya mencari nafkah bagi para suami dan ayah kita? mereka pulang malam2 dari tempat kerja, dengan kemacetan luar biasa, dengan keletihan yang amat sangat, pun rasa lapar yang ditunda demi mengurangi makan di luar yang dapat memboroskan pengeluaran rumah, atau bahkan ditambah segala permasalahan di kantor, tuntutan keluarga..

semoga kita adalah istri soliha yang selalu menyemangati suami dalam mencari nafkah, bukan menuntut menuntut dan menuntut.
sebaik-baik sifat istri adalah yang qana'ah terhadap pemberian suami. mari berbangga teman, dengan semangat yang kita berikan pada suami, semangat penuh kasih yang kita tujukan teruntuk lelaki terkasih, semoga ia bersemangat selalu dalam mencari rizqi yang halal, yang barokah, yang diterima dari tangan-tangan ikhlas.

hanya yang halal, suamiku..
semoga Alloh berikan umur yang bermanfaat, jasad dan ruhiyah yang sehat, perlindungan dunia akhirat untukmu. habibi dzikrulloh, i do love you much coz Alloh ta'ala.  

ini tentang siapa saja yang merasa pahlawan.
bagiku, ayah dan suamiku adalah pahlawan sepanjang zaman :D

 
 

Rumah Dzikrulloh Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez