this is our journey..

Daisypath Anniversary tickers
keluarga dzikrulloh. Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 13 September 2011

Hidup sehaaat :)


Selama hamil, asupan makanan jelas jadi prioritas pertama saya. Karena apapun yang saya makan, si dede ikutan makan juga. Dan disini lah awal mula dari perkembangan si dede. Di mulai dengan asupan makanan bergizi dan doa. 

Saya termasuk orang yang picky banged sama makanan -maksudnya picky untuk makanan yang bergizi loh- Bagaimana saya tidak picky seperti ini kalau hari-hari yang ditemukan di pasar kebanyakan adalah bahan makanan yang sudah terkontaminasi atau sengaja dikontaminasi dengan bahan-bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, BLENG a.k.a boraks, formalin dll. Bisa dibayangkan dong, bagaimana pengaruhnya terhadap ibu dan janin? Na'udzubillah..

Maka dari itu disinilah pentingnya ILMU dan saya tidak pernah menyesal untuk kuliah, walaupun akhirnya memutuskan untuk jadi stay at home mom daripada working mom, karena dari bangku kuliah-lah saya tau banyak hal termasuk soal pangan. Dengan ilmu, saya jadi tau bahwa ga ada makanan dengan konsentrasi air tinggi yang sanggup tahan lama terhadap gempuran bakteri pembusuk, contohnya ikan dan daging. makanya disarankan untuk ibu-ibu untuk belanja ikan daging-dagingan itu pagi hari ketika suhu masih agak2 rendah, secara semakin mendekati suhu ruang si bakteri bakalan makin menjadi-jadi. Pilih kerupuk juga mesti hati-hati deh, disarankan jangan beli yang curah. Krupuk kemasan yang ada label DepKes or P-IRT lebih baik daripada yang curah yang ga jelas asal muasalnya *rasanya bagian ini lebih cocok disebut tips belanja ke pasar yaa hehe*

Lontong ber-boraks, krupuk pasir dengan warna merah mencolok yang ternyata ber-rhodamin, ikan kakap merah dengan pewarna tekstilnya, ikan asin, cumi asin or apapun yang asin-asin ternyata ga jauh-jauh dari formalin, mie basah berformalin. Waaa.. rasanya memang pedagang kita ga bisa jauh nih dari bahan pengawet berbahaya. Padalah pengawet itu punya takaran sendiri loh untuk paparan batas aman ke tubuh, masalahnya adalah apa mereka mengerti takarannya or selama ini yaa suka-suka aja? ngeri ga sih :( Jangan heran kalau jaman sekarang banyak ditemukan penyakit-penyakit aneh.

Kalau mau dirunut, buanyak banged bahan makanan disekitar kita yang kudu diwaspadai. Kalau saya pribadi cenderung memilih bahan makanan yang jelas ada label DepKes or P-IRT gitu loh ibu-ibu :)

Balik lagi ke misi saya :)
Yap, jadi ibu hamil memang pengalaman mengasyikkan. Kita belajar untuk ga egois, belajar berbagi untuk si dede bayi dalam perut. Berbagi napas, berbagi nutrisi, dan berbagi kebahagiaan tentu :)
Untuk itu rasanya ibu hamil harus punya kesadaran penuh tentang arti nutrisi, bukan yang cuma mengenyangkan loh, tapi bergizi.

Keadaan lingkungan yang kurang bersahabat dan gaya hidup yang kurang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan si kecil dalam rahim. Yang bisa kita lakukan sebagai ibu adalah dengan makan makanan yang bergizi dan meminimalkan bentuk kontaminasi tubuh terhadap lingkungan sekitar yang rasanya sulit banged yaah dihindari, contohnya aja asap dari knalpot kendaraan. Deg-deg an deh liat anak bayi yang digendong ibunya yang berkendara motor dengan si ayah sambil selap-selip metromini, truk or sejenisnya yang jelas-jelas knalpotnya engga banged itu. Mungkin si ayah ibu bisa gunakan masker untuk menghindari asap-asap knalpot, nah bagaimana dengan si bayi? ga mungkin dong dia gunain masker juga :(


Bukan hanya asap knalpot, yang jelas-jelas dekat dengan kehidupan kita adalah asap rokok. Untuk yang masih merokok, so please kasian kami disekitar anda yang ikut terdzolimi dengan asar rokok anda :(
Saya termasuk orang yang sensitif dengan bau asap rokok, ditempat umum or dimana-mana kalau saya pergi dengan suami, yang bereaksi awal terhadap bau rokok adalah saya. Entah kenapa mencium baunya saja kepala saya sudah pusing-pusing hampir mirip orang migrain. Alhamdulillah suami saya termasuk pembenci rokok dan anti kopi :))

Hidup sehat memang lebih mahal yaa, tapi mahalan mana kalau harus berobat ke rumah sakit dengan segala treatmentnya? Moto itu yang sekarang saya gunain betul dan memang terasa loh hasilnya. Hidup sehat dengan makanan bergizi membuat saya dan si dede alhamdulillah sehat-sehat loh. Selama hamil, saya ga pernah sakit-sakit yang agak berat, kayak flu, batuk, demam dll. Pusing, mual sedikit karena morningsickness mungkin masih wajar ya. Alhamdulillah berkat doa suami keluarga dan makanan yang sehat saya masih kuat, mudah-mudahan Alloh memberikan kekuatan kepada saya dan dede hingga lahiran normal kelak


Sudah ashar dede, yuk sholat dulu anak ummi yang sholiha.. :)

0 komentar on "Hidup sehaaat :)"

Posting Komentar

Selasa, 13 September 2011

Hidup sehaaat :)

Selama hamil, asupan makanan jelas jadi prioritas pertama saya. Karena apapun yang saya makan, si dede ikutan makan juga. Dan disini lah awal mula dari perkembangan si dede. Di mulai dengan asupan makanan bergizi dan doa. 

Saya termasuk orang yang picky banged sama makanan -maksudnya picky untuk makanan yang bergizi loh- Bagaimana saya tidak picky seperti ini kalau hari-hari yang ditemukan di pasar kebanyakan adalah bahan makanan yang sudah terkontaminasi atau sengaja dikontaminasi dengan bahan-bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, BLENG a.k.a boraks, formalin dll. Bisa dibayangkan dong, bagaimana pengaruhnya terhadap ibu dan janin? Na'udzubillah..

Maka dari itu disinilah pentingnya ILMU dan saya tidak pernah menyesal untuk kuliah, walaupun akhirnya memutuskan untuk jadi stay at home mom daripada working mom, karena dari bangku kuliah-lah saya tau banyak hal termasuk soal pangan. Dengan ilmu, saya jadi tau bahwa ga ada makanan dengan konsentrasi air tinggi yang sanggup tahan lama terhadap gempuran bakteri pembusuk, contohnya ikan dan daging. makanya disarankan untuk ibu-ibu untuk belanja ikan daging-dagingan itu pagi hari ketika suhu masih agak2 rendah, secara semakin mendekati suhu ruang si bakteri bakalan makin menjadi-jadi. Pilih kerupuk juga mesti hati-hati deh, disarankan jangan beli yang curah. Krupuk kemasan yang ada label DepKes or P-IRT lebih baik daripada yang curah yang ga jelas asal muasalnya *rasanya bagian ini lebih cocok disebut tips belanja ke pasar yaa hehe*

Lontong ber-boraks, krupuk pasir dengan warna merah mencolok yang ternyata ber-rhodamin, ikan kakap merah dengan pewarna tekstilnya, ikan asin, cumi asin or apapun yang asin-asin ternyata ga jauh-jauh dari formalin, mie basah berformalin. Waaa.. rasanya memang pedagang kita ga bisa jauh nih dari bahan pengawet berbahaya. Padalah pengawet itu punya takaran sendiri loh untuk paparan batas aman ke tubuh, masalahnya adalah apa mereka mengerti takarannya or selama ini yaa suka-suka aja? ngeri ga sih :( Jangan heran kalau jaman sekarang banyak ditemukan penyakit-penyakit aneh.

Kalau mau dirunut, buanyak banged bahan makanan disekitar kita yang kudu diwaspadai. Kalau saya pribadi cenderung memilih bahan makanan yang jelas ada label DepKes or P-IRT gitu loh ibu-ibu :)

Balik lagi ke misi saya :)
Yap, jadi ibu hamil memang pengalaman mengasyikkan. Kita belajar untuk ga egois, belajar berbagi untuk si dede bayi dalam perut. Berbagi napas, berbagi nutrisi, dan berbagi kebahagiaan tentu :)
Untuk itu rasanya ibu hamil harus punya kesadaran penuh tentang arti nutrisi, bukan yang cuma mengenyangkan loh, tapi bergizi.

Keadaan lingkungan yang kurang bersahabat dan gaya hidup yang kurang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan si kecil dalam rahim. Yang bisa kita lakukan sebagai ibu adalah dengan makan makanan yang bergizi dan meminimalkan bentuk kontaminasi tubuh terhadap lingkungan sekitar yang rasanya sulit banged yaah dihindari, contohnya aja asap dari knalpot kendaraan. Deg-deg an deh liat anak bayi yang digendong ibunya yang berkendara motor dengan si ayah sambil selap-selip metromini, truk or sejenisnya yang jelas-jelas knalpotnya engga banged itu. Mungkin si ayah ibu bisa gunakan masker untuk menghindari asap-asap knalpot, nah bagaimana dengan si bayi? ga mungkin dong dia gunain masker juga :(


Bukan hanya asap knalpot, yang jelas-jelas dekat dengan kehidupan kita adalah asap rokok. Untuk yang masih merokok, so please kasian kami disekitar anda yang ikut terdzolimi dengan asar rokok anda :(
Saya termasuk orang yang sensitif dengan bau asap rokok, ditempat umum or dimana-mana kalau saya pergi dengan suami, yang bereaksi awal terhadap bau rokok adalah saya. Entah kenapa mencium baunya saja kepala saya sudah pusing-pusing hampir mirip orang migrain. Alhamdulillah suami saya termasuk pembenci rokok dan anti kopi :))

Hidup sehat memang lebih mahal yaa, tapi mahalan mana kalau harus berobat ke rumah sakit dengan segala treatmentnya? Moto itu yang sekarang saya gunain betul dan memang terasa loh hasilnya. Hidup sehat dengan makanan bergizi membuat saya dan si dede alhamdulillah sehat-sehat loh. Selama hamil, saya ga pernah sakit-sakit yang agak berat, kayak flu, batuk, demam dll. Pusing, mual sedikit karena morningsickness mungkin masih wajar ya. Alhamdulillah berkat doa suami keluarga dan makanan yang sehat saya masih kuat, mudah-mudahan Alloh memberikan kekuatan kepada saya dan dede hingga lahiran normal kelak


Sudah ashar dede, yuk sholat dulu anak ummi yang sholiha.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Dzikrulloh Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez